Selamat Datang di Website Guru PAI

JIHAD YANG BENAR MENURUT AJARAN ISLAM

JIHAD YANG BENAR MENURUT AJARAN ISLAM
Oleh: Hasrian Rudi Setiawan, M.Pd.I

Jihad dalam Islam memiliki makna berjuang dengan sungguh-sungguh. Jihat sebenarnya dilaksanakan salah satu tujuannya adalah untuk menjalankan misi utama manusia yaitu menegakkan agama Allah atau menjaga agama Allah agar tetap tegak. Jihat dilakukan harus  dengan cara-cara yang sesuai dengan ajaran Islam. Salah satu contoh jihad yang dilakukan oleh Rasulullah Saw adalah berdakwah agar manusia meninggalkan kemusyrikan dan kembali kepada aturan Allah, memberikan pengajaran kepada ummat dan mendidik manusia agar sesuai dengan tujuan penciptaan mereka yaitu menjadi khalifah Allah di bumi.
Jihad adalah merupakan ajaran Islam, namun jihad sebagaimana diperintahkan dalam Islam bukanlah tentang membunuh atau dibunuh tetapi tentang bagaimana berjuang keras memperoleh keridhaan Ilahi. Baik individual mau pun secara kolektif, Kata Jihad itu sama sekali tidak mengandung arti bahwa kita selalu dalam keadaan siap untuk berkelahi atau melakukan perang. Hal itu sama sekali jauh dari kebenaran dan realitas. Bahkan arti kata Islam sendiri memiliki arti kedamaian. Dengan demikian, seharusnya segala usaha dan upaya kita hendaknya diarahkan untuk terciptanya kedamaian dianatara sesama manusia.
Namun, akhir-akhir ini sering terjadi bom bunuh diri yang dilakukan segelintir orang yang tidak bertanggung jawab, yang mengakibatkan puluhan orang menjadi korban atas perilaku mereka tersebut. Mereka melakukan bom bunuh diri tersebut dengan mengatasnamakan perjuangan atau jihad. Padahal yang demikian itu merupakan hal yang jahat dan dibenci oleh ajaran Islam. Hukum melakukan bom bunuh diri tersebut, sama dengan hukum bunuh diri yaitu diharamkan dan mendapat dosa. Hal ini sesuai dengan hadits Raslullah Saw, yang artinya: “Pernah di bawa kepada Nabi Saw seorang laki-laki yang mati bunuh diri dengan tombak,  lalu beliau tidak menyolatkannya.” (HR. Muslim). Kemdudian dalam hadits lain juga disebutkan, yang artinya: “Barang siapa yang bunuh diri dengan benda tajam, maka benda tajam itu akan dipegangnya untuk menikam perutnya di neraka Jahanam. Hal itu akan berlangsung terus selamanya. Barang siapa yang minum racun sampai mati, maka ia akan meminumnya pelan-pelan di neraka Jahanam selama-lamanya. Barang siapa yang menjatuhkan diri dari gunung untuk bunuh diri, maka ia akan jatuh di neraka Jahanam selama-lamanya.” (HR. Muslim).
Dari kedua hadits di atas, bahwa Allah sangat murka kepada hambanya yang melakukan tindakan bunuh diri maupun bom bunuh diri. Walaupun mereka beralasan tindakan yang mereka lakukan atas dasar perjuangan menegakkan agama Allah, tapi sebenarnya hal tersebut bukan merupakan perjuangan menegakkan agama Allah melainkan hanya mementingkan kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok tertentu saja. Islam adalah agama yang tidak mengajarkan kepada pemeluknya untuk melakukan hal-hal yang anarkis, namun Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk menjaga kedamaian, mencipkana suasana yang damai.
 Masih banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan jihad, diantaranya adalah jihad dengan mengajak orang melakukan kebaikan, jihad dengan tulisan, ucapan, maupun dengn harta benda. Karena itu, salah jika ada segelintir orang melakukan jihad namun merugikan dan mengganggu ketentraman orang lain. Karena itu, tindakan Terorisme yang dilakukan oleh segelintir orang tidak dapat dikatakan sebagai Jihad. Sebab, jihad dalam bentuk perang harus jelas pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam peperangan, seperti halnya perang yang dilakukan oleh Rasulullah Saw berserta para sahabatnya. Alasan perang tersebut terutama dipicu oleh kezaliman kaum kafir Quraisy yang melanggar hak hidup kaum Muslimin, termasuk pula perampasan harta kekayaan dan penganiyayaan kaum muslim.
Karena itu, perang atau perjuangan yang dilakukan dengan mengatasnamakan Islam, namun dengan tidak mengkuti sunnah Rasulullah Saw tidak dapat disebut sebagai. Islam hadir dan mengajak orang lain untuk memeluk ajarannya tanpa adanya kekerasan. Sebab dalam ajaran islam sangat melarang keras umatnya untuk berbuat kezhaliman, dan dalam mengajak orang islam mengajarkan dengan cara hikmah. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt, yang artinya: “Ajaklah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl: 125). || Penulis Dosen FAI UMSU. (Telah Terbit Di Harian Orbit, 2016).


Share this post :

Welcome

SELAMAT DATANG DI WEBSITE GURU PAI ||SEBAIK-BAIK KAMU ADALAH ORANG YANG BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN (HADITS NABI) || GURU YANG BAIK ADALAH GURU YANG DAPAT DI GUGU DAN DITIRU.
 
Copyright © 2015. Hasrian Rudi Setiawan - All Rights Reserved