BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA
Oleh: Hasrian Rudi Setiawan, M.Pd.I
Kewajiban
paling besar yang harus ditunaikan oleh seorang pribadi muslim setelah
kewajiban kepada Allah Swt dan Rasulnya adalah kewajiban untuk berbakti kepada
kedua orang tua, yaitu ayah dan bunda. Hal ini sebagaiman firman Allah Swt,
yang artinya: “Sembahlah
Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat
baiklah kepada dua orang ibu-bapakmu, karib-kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman
sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS. An-Nisaa: 36).
Dalam
ayat di atas Allah Swt menjelaskan betapa pentingnya kewajiban seorang muslim
untuk berbakti kepada kedua orang tua terutama kepada seorang ibu. Maka sudah
sepantasnya bagi seorang anak untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya.
Karena orang yang memiliki akal fikiran tentu tidak akan melupakan kebaikan
orang lain apalagi membalas kebaikan dengan keburukan. Maka mari kita Tanya
kepada diri kita masing-masing, apakah layak bagi kita seorang anak untuk
melupakan kebaikan orang tuanya sehingga tidak berbakti dan berbuat baik
kepadanya?. Dan bagi seorang anak, tentu tidak pantas lagi untuk menyakiti hati
orangtuanya terutama ibunya yang telah
mengasuhnya mulai dari ia sebelum di lahirkan dan memberikan pengorbanan yang
sangat besar bahkan terkadang mempertaruhkan nyawa demi anaknya.
Rasulullah
dalam sebuah hadits menyebutkan besarnya keutamaan berbuat baik atau berbakti
kepada kedua orang tua, bakhan keutamaannya lebih besar dari pada jihad di
jalan Allah Swt. Sebagaimana sabda beliau yang artinya: “Aku bertanya kepada nabi Muhammad Saw, “Amalan apa yang paling
dicintai oleh Allah Swt?” Beliau menjawab, “salat pada waktunya, “Aku bertanya
kemudian apa?” Nabi Saw menjawab, “berbakti kepada kedua orang tua,” aku
bertanya lagi, kemudian apa lagi ya Rasul?”, Beliau menjawab, “Kemudian jihad
di jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari
hadits di atas, jelas bagi kita bahwa betapa tinggi dan mulianya amalan
berbakti dan berbuat baik kepada orang tua. Berbuat baik kepada orang tua dapat
dilakukan baik ketika mereka masih hidup atau sesudah mereka mati atau
meninggal dunia. Berbuat baik kepada orang tua ketika mereka masih hidup bisa
dilakukan dengan ucapan perbuatan dan harta yang kita miliki adapun cara
berbuat baik dengan ucapan adalah bertutur kata yang baik kepada orang tua,
tidak menyakiti perasaan orang tua ketika bicara kepaanya dan mengatakan
kepadanya dengan perkataan yang lemah lembut. Sedangkan berbuat baik dengan
perbuatan dapat dilakukan dengan membantu keperluannya dan meringankan
pekerjaannya dan memenuhi perintah-perintahya selama perintah itu tidak
menyangkut hal yang dilarang oleh Allah dan rasulnya. Adapun cara berbuat baik
kepada orang tua ketika mereka sudah meninggal dunia adalah dengan selalu
mendoakannya agar mereka dapat ampunan dan tempat yang layak disisi Allah,
bukankah doa anak yang soleh merupakan salah satu doa yang tidak akan terputus
dan akan sampai kepada kedua orang tuanya walau mereka sudah meninggal dunia. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah yang
artinya: “ Apabila seorang
manusia meninggal dunia maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah
jariah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang soleh yang mendoakannya”.
Kewajiban
berbuat baik kepada orang tua tidaklah melihat kepada siapa dan bagaimana
keadaan orang tua, bahkan Allah Swt memerintahkan kepada hamba-hambnyauntuk
berbuat baik kepada orang tuanya meski mereka
seandainya keduanya dalam keadaan kafir sekalipun. Sebagai mana firman
Allah yang artinya: “Dan
jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang
kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Luqman: 15).
Di
dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa berbuat baik kepada kedua orang tua
tidaklah gugur karena keduanya telah kafir atau ketika kedua orangtua
memerintahkan kepada anaknya untuk berbuat syirik kepada allah, namun perintah
orang tua untuk melakukan kesyirikan kepada Allah tidaklah boleh ditaati, namun
sebagai seorang anak tetap memiliki kewajiban untuk berbuat baik dan berbakti
kepada kedua orang tua.
Karena itu, maka marilah kita sebagai seorang anak
selalu berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tua, baik ketika orang tua
masih hidup ataupun ketika kedua orang tua sudah meninggal dunia yaitu dengan
mendoakannya. Karena ridha Allah berada pada ridha orang tua dan murka Allah
adalah murka orang tua, karena itu mari kita selalu menghormati dan berbuat
baik kepada kedua orang tua kita.|| Penulis Dosen FAI UMSU. (telah terbit di harian medan pos).