Selamat Datang di Website Guru PAI

ANTARA KEMISKINAN & PENDIDIKAN

ANTARA KEMISKINAN & PENDIDIKAN
Oleh: Hasrian Rudi Setiawan
Dosen Fakultas Agama Islam UMSU

           
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang. Dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki seseorang dapat lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seseorang yang tidak mendapatkan pendidikan yang baik tentunya ia akan sedikit mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena itu, pendidikan dapat diartikan sebagai usaha menuntun anak sejak dilahirkan untuk mencapai kedewasaan jasmani maupun rohani. Demikian juga dengan bangsa ini, bangsa ini akan maju jika masyarakatnya memiliki ilmu pengetahuan yang mumpuni. Tanpa adanya pendidikan, yakinlah bahwa suatu bangsa tidak akan pernah mengalami yang namanya perkembangan, jika penduduk bangsa tersebut tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Dengan bekal pendidikan, suatu bangsa dapat bangkit dari keterpurukannya dan mencapai kejayaannya. Namun sayangnya, tidak semua masyarakat Indonesia mampu mengenyam bangku sekolah. Hal ini dikarenakan, biaya pendidikan yang mahal, kondisi sosial ekonomi sebagian besar masyarakat Indonesia tergolong rendah dan masih banyak lagi faktor lain yang mempengaruhinya.
            Dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 disebutkan bahwa: “setiap wagra Negara berhak mendapatkan pendidikan”. Hal ini tentunya memiliki arti bahwa semua warga negara memiliki hak yang sama yaitu berhak untuk mendapatkan pendidikan. Namun, dikarenakan banyak faktor yang menghalangi sebahagian orang untuk mengenyam pendidikan. Misalnya karena faktor kemiskinan hak tersebut seolah terabaikan. Kemudian, dikarenakan faktor kemiskinan, banyak anak-anak yang seharusnya belajar disekolah, namun mereka memilih untuk bekerja membatu orang tuanya atau untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Yang lebih menyedihkan lagi semangkin banyaknya profesi pengamen dan pengemis jalanan yang dilakukan oleh anak yang seharusnya mereka belajar disekolah. Hal ini semua dikarenakan karena faktor kemiskinan. Kemiskinan memiliki dampak yang sangat besar terhadap pendidikan. Kemiskinan jika tidak segera diatasi maka untuk mencapai pendidikan yang bermutu sangat sulit.
            Pada saat ini dimana semangkin ketatnya persaingan hidup, tentunya akan sulit untuk mendapatkan lapangan pekerjaan jika tidak memiliki keahlian. Karena itu pendidikan tentunya memiliki peranan yang sangat dominan terhadap masa depan seseorang. Bagi orang yang mampu (kaya), meningkatkan kualitas diri atau mengecam pendidikan merupakan hal yang mudah, mereka dengan mudah dapat sekolah, kursus, ikut bimbingan belajar dan lain sebagainya. Namun bagi orang yang miskin untuk meningkatkan kualitas diri atau mengecam bangku sekolah merupakan hal yang sulit. Dengan demikian, untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas maka perlu diimbangi dengan biaya. Sehinggga masyarakat yang berekonomi lemah tidak mampu untuk membayarnya. Akibatnya, pendidikan dan pengetahuan yang mereka miliki dibawah standar. Bahkan banyak anak-anak yang tidak sekolah dan putus sekolah karena kemiskinan.
Kemiskinan adalah maslah yang harus segera diatasi, karena itu untuk mengatasinya perlu melibatkan peran serta banyak pihak, terutama pemerintah. Untuk mengatasi masalah kemiskinan, pemerintah memiliki peran yang besar. Bahkan secara tertulis dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 2 disebutkan bahwa: “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah   wajib membiayainya”. Dari undang-undang tersebut secara tertulis dinyatakan bahwa pemerintah berkewajiban untuk memfasilitasi warga negaranya dalam mendapatkan pendidikan.
Dalam prakteknya pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Sampai dengan meningkatkan anggaran untuk pendidikan hingga 20% dari anggaran belanja Negara. Namun, dalam kenyataannya, program yang dijalankan pemerintah belum mampun menyentuh pokok yang menimbulkan maslah kemiskinan ini. Ada beberapa program permerintah yang sudah dijalankan dan dimaksudkan sebagai solusi untuk mengatasi masalah kemiskinan. Seperti diantaranya adalah program Bantuan Langsung Tunai yang merupakan kompensasi yang diberikan usai penghapusan subsidi minyak tanah dan program konversi bahan bakar gas. Selain itu juga ada pelaksanaan bantuan dibidang kesehatan yaitu jaminan kesehatan masyarakat atau jamkesmas. Namun kedua hal tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengurangan angka kemiskinan. Baik ada atau tidak ada masalah kemiskinan di Indonesia, negara tetap wajib menyediakan jaminan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Karena itu, untuk menciptakan bangsa yang maju. Hendaknya pemerintah harus segera membenahi sisitem pendidikan dan memberikan fasilitas dan peluang yang sama untuk masyarakat yang miskin untuk mengenyam pendidikan. Karena pada kenyataanya banyak orang yang ingin sekolah tinggi namun tidak mampu secara ekonomi. Hal ini tentunya hal yang sangat menyedihkan dan harus segera dicarikan solusinya oleh pemerintah. || Penulis Dosen FAI UMSU. (terbit di harian jurnal asia, 2016).




Share this post :

Welcome

SELAMAT DATANG DI WEBSITE GURU PAI ||SEBAIK-BAIK KAMU ADALAH ORANG YANG BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN (HADITS NABI) || GURU YANG BAIK ADALAH GURU YANG DAPAT DI GUGU DAN DITIRU.
 
Copyright © 2015. Hasrian Rudi Setiawan - All Rights Reserved