Selamat Datang di Website Guru PAI

INTERAKSI GURU & ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN

INTERAKSI GURU & ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN
Oleh: Hasrian Rudi Setiawan, M.Pd.I
Dosen Fakultas Agama Islam UMSU

Antara guru dan orang tua pada hakekatnya memiliki tujuan dan peran serta  yang sama dalam pendidikan, yaitu mengasuh, mendidik, membimbing, membina serta memimpin anaknya menjadi orang dewasa dan dapat memperoleh kebahagiaan hidupnya di dunia maupun di akhirat kelak. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama baik itu orangtua, guru, masyarakat dan pemerintah. Dengan demikian pihak yang terkait harus mampu senantiasa menjalani hubungan kerja sama dan interaksi dalam rangka menciptakan kondisi belajar yang sehat bagi para peserta didik. 
Dengan adanya kerjasama dan interaksi dalam rangka menciptakan kondisi dan lingkungan belajar yang baik bagi peserta didik, diharapkan akan mendorong peserta didik dapat melaksanakan tugas dan kewajibanya sebagai pelajar, yaitu belajar dengan tekun dan semangat. Kemudian dengan adanya interaksi dan hubungan timbal balik antara guru dan orangtua yang benilai informasi tentang situasi dan kondisi setiap peserta didik akan melahirkan suatu bentuk kerja sama yang dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah.
Sangat penting hubungan kerjasama antara guru dan orangtua peserta didik. Hal ini apabila tidak tercapai dengan baik akan berimplikasi pada kemunduran kualitas proses belajar mengajar dan tentunya akan menurunya mutu pendidikan, dan pada khususnya akan menghambat prestasi belajar peserta didik. Karena itu, perlu kiranya langkah-langkah yang dapat mendukung terlaksananya peningkatan aktivitas belajar dari peserta didik yang dilakukan oleh orangtua, guru keduanya dalam hubungan kerja sama saling membantu dalam meningkatkan aktivitas belajar peserta didik tersebut. Walaupun, terdapat kendala yang dihadapi yang tentunya tidak sedikit, tetapi dengan tujuan yang jelas sebagai pelaksana dan penanggung jawab pendidikan oleh orangtua dirumah atau di keluarga, dan guru dilingkungan sekolah maka hubungan tersebut dapat diwujudkan.
Untuk menciptakan hubungan antara orangtua dan guru dapat dilakukan dengan cara: Pertama, Adanya Kunjungan ke rumah peserta didik. Hal ini biasanya dilakukan oleh wali kelas atau guru bimbingan konseling. Pelaksanaan kunjungan ke rumah peserta didik memiliki dampak positif diantaranya, dengan adanya kunjungan tersebut akan melahirkan perasaan pada peserta didik bahwa gurunya selalu memperhatikannya dan mengawasinya. Kemudian kunjungan tersebut juga dapat memberikan kesempatan bagi guru untuk dapat melihat secara langsung tentang kondisi anak dilingkungan keluarga, latar belakang kehidupnya, dan tentang masalah-masalah yang dihadapinya dalam keluarga sekaligus dapat mengobservasi langsung cara anak didik belajar. Dalam kunjungan tersebut, guru juga memiliki kesempatan untuk memberikan penerangan kepada orangtua anak didik tentang pendidikan yang baik, cara-cara menghadapi masalah yang sedang dialami anaknya. Dengan adanya kunjugan guru ke rumah peserta didik tersebut dimungkinkan hubungan antara orangtua dengan guru akan bertambah erat. Kunjungan juga dapat memberikan motivasi kepada orangtua peserta didik untuk lebih terbuka dan dapat bekerjasama dalam upaya memajukan pendidikan anaknya. Selain itu pula, guru juga memiliki kesempatan untuk mengadakan diskusi ringan dengan orang tua terkait dengan keadaan yang ingin diketahui dan mencarui solusi bersama tentang bagaimana meningkatkan aktivitas belajar peserta didik, baik di rumah maupun di lingkungan sekolah.
Kedua, Orangtua diundang ke sekolah. Hal ini dapat dilakukan apabila sekolah membuat suatu kegiatan yang memungkinkan untuk menghadirkan orangtua, misalnya sekolah mengundang orang tua untuk rapat terkait masalah peserta didik, dan dapat juga sekolah mengundang orangtua dalam rangka pembagian raport/naik-naikan kelas. Dan guru juga dapat mengundang orang tua secara khusus kepada siswa yang bermasalah atau melakukan pelanggaran di lingkungan sekolah untuk mencari solusi bersama.
Ketiga, Mengadakan surat menyurat antara sekolah dan keluarga. Surat menyurat diperlukan terutama pada waktu-waktu yang sangat diperlukan untuk perbaikan pendidikan peserta didik. Seperti surat peringatan dari guru kepada orangtua jika anaknya perlu lebih giat untuk belajar di rumah, sering membolos, sering berbuat keributan dan sebagainya. Hal ini diperlukan agar orang tua mendapat laporan dari guru terkait masalah perkembangan aktifitas belajar anak di lingkungan sekolah.
Keempat, Adanya laporan hasil belajar peserta didik. Laporan hasil belajar ini biasanya disebut raport, yang biasanya diberikan setiap sebulan sekali atau enam bulan sekali (setiap semester) kepada peserta didik, yang digunakan tujuanya untuk memberikan laporan kepada orangtua akan perkembangan prestasi belajar peserta didik dan dapat juga dipakai sebagai penghubung antara sekolah dengan orangtua. Dengan adanya raport tersebut, sekolah dapat memberi surat peringatan atau meminta bantuan orangtua bila hasil raport anaknya kurang baik atau sebaliknya jika anaknya mempunyai keistimewaan dalam suatu mata pelajaran, agar dapat lebih giat mengembangkan bakatnya atau minimal mampu mempertahankan apa yang sudah dapat diraihnya.

Dengan demikian, orangtua, guru, masyarakat dan pemerintah adalah satu tim dalam meningkatkan mutu pendidikan anak. Karena itu, terutama orangtua dan guru perlu menjalin hubungan baik. || Penulis Dosen FAI UMSU. (terbit di harian jurnal asia, 2016).
Share this post :

Welcome

SELAMAT DATANG DI WEBSITE GURU PAI ||SEBAIK-BAIK KAMU ADALAH ORANG YANG BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN (HADITS NABI) || GURU YANG BAIK ADALAH GURU YANG DAPAT DI GUGU DAN DITIRU.
 
Copyright © 2015. Hasrian Rudi Setiawan - All Rights Reserved