BERDAKWAH DI ZAMAN MULTIMEDIA
Oleh: Hasrian Rudi Setiawan, M.Pd.I
(Dosen Fakultas Agama Islam UMSU)
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR.
Bukhari)
Berdakwah untuk menyampaikan ajaran Allah dan
rasulnya merupakan sebuah kewajiban bagi setiap muslim, apalagi mengajak orang
untuk melakukan perbuatan yang makruf (baik) dan mencegah orang berbuat
kemungkaran (buruk). Sebab orang yang mengajak kepada suatu kebaikan dan
mencegah dari kemungkaran maka Allah menjanjikan akan diberi ganjaran pahala
seperti orang yang melaksanakanya. Hal ini sebagaiman hadits Rasulullah Saw,
yang artinya: “Barang siapa yang
menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang
melaksanakannya” (HR. Muslim).
Berdakwah dapat dilakukan dengan banyak cara baik
dengan lisan, perbuatan, tulisan maupun dapat dilakukan dengan menggunakan
failitas media, seperti TV, Radio, maupun dengan menggunakan fasilitas
Internet. Dakwah dengan menggunakan fasilitas internet atau dakwah multimedia
adalah terobosan baru bagi setiap orang untuk dapat menyampaikan materi
dakwahnya sesuai dengan kebutuhan ummat dengan memperhatikan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sejak 14 abad yang lalu media dakwah selalu
mengalami perubahan dari masa-kemasa sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada mulanya berdakwah dilakukan dengan
menggunakan suara atau perbuatan secara langsung. setelah ditemukan kertas,
kegiatan dakwah mulai mengalami kemajuan yaitu dakwah dilakukan dengan
menggunakan tulisan dan saat ini sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi penyampaian dakwah dapat dilakukan dengan menggunakan media
elektronik dan digital.
Di zaman multimedia
seperti saat ini, dimana orang selain disibukkan dengan berbagai aktifitas
keseharian, mereka juga lebih senang memainkan handphonenya dibandingkan untuk datang
mengikuti pengajian dan mendengarkan ceramah agama. Karena itulah, seorang da’i
harus dapat menyampaikan dakwahnya melalui media elektronik dan digital. Hal
ini karena, berdakwah di era modern ini diperlukan sebuah metode dakwah yang
sesuai dengan era perkembangan informasi yang serba digital. Sebab jika tidak,
maka meteri dakwah yang disampaikan kurang maksimal dapat tersampaikan kepada sasaran
yang kita inginkan. Karena itu, tidak ada alasan bagi para da’i untuk tidak
menyampaikan materi dakwahnya melalui media elektronik dan digital.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi ini, umat Islam harus dapat mengambil manfaat terutama dalam
menyebarkan dakwah Islam, baik melalui media TV, radio, facebook, website,
youtube dan lain sebagainya. Dalam berdakwah hari ini, perlu menggunakan kaedah
yang terkini, sistematik dan teratur bagi tujuan menjalankan usaha
dakwahnya. Namun yang perlu diperhatikan, dalam usaha berdakwah melalui
media elektronik dan digital adalah penguasaan terhadap ilmu dalam bidang
teknologi oleh para da’i. sebab tidak dapat dipungkiri bahwa seseorang yang
ingin menyebarkan pesan-pesan dakwahnya melalui media elektronik dan digital
harus menguasai terlebih dahulu cara menggunakanya. Jika mereka tidak mahir
dalam menggunakannya maka masalah yang akan timbul adalah tidak tersampaikanya
materi dakwah tersebut sesuai dengan yang diinginkan.
Dalam berdakwah, dengan media
apapun itu hendaknya disampaikan dengan cara yang baik, dengan bahasa yang
jelas dan mudah dipahami. Sebab dalam mengajak orang melakukan kebaikan dan
mencegah kemungkaran Islam mengajarkan untuk bersikap lemah lembut dan melarang
seseorang dalam berdakwah dengan cara kasar apalagi bersikap anarkis. Hal ini
sebagaimana firman Allah, yang artinya: “Serulah
(manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik.…”(QS. An-Nahl: 125). Kemudian dalam firman Allah yang
lain juga disebutkan, yang artinya:“Maka disebabkan rahmat
dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu
bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu.” (QS. Ali Imron: 159). ||Penulis Dosen FAI
UMSU. (tebit diharian Orbit, 2016).