Selamat Datang di Website Guru PAI

INGAT HIDUP ADALAH UJIAN

INGAT HIDUP ADALAH UJIAN
Oleh: Hasrian Rudi Setiawan, M.Pd.I

Dalam hidup kadang kita merasa berat menjalani kehidupan ini, karena tidak sedikit kesulitan yang melanda, dan terkadag hidup kita serba mudah, apa yang diinginkan dapat tercapai dengan begitu gampangnya. Namun yang harus di ingat adalah, bahwa kehidupan di dunia ini adalah merupakan ujian dari Allah. Dan keimanan baru dapat dijamin apabila telah melewati ujian-ujian dari Allah Swt tersebut. Hal ini sebagaima firman Allah Swt, yang artinya: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi ?" (QS. Al-Ankabut:2).
Cobaan yang dialami manusia dalam kehidupan ini, selain sifatnya sebagai ujian, juga merupakan sebagai tanda kasih sayang Allah terhadap hambanya. Sebab dibalik suatu cobaan terdapat hikmah yang sangat berarti bagi manusia. Mengingat ujian sebagai tanda kasih sayang Allah, Karena itu, seorang mukmin yang mengalami ujian tidak boleh terlalu lama larut dalam kesedihan dan sikap putus asa. Sebab Allah tidak menyukai hambanya yang berputus asa. Hal ini sebagaimana firman Allah, yang artinya: "Tiada satupun bencana yang menimpa di bumi, dan tidak pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah". (QS. Al-Hadid: 22-23).
Dalam menjalani kehidupannya di dunia ini, manusia seyogiyanya lebih menyiapkan diri nya untuk menghadapi hal-hal yang tidak menyenangkan atau kurang menyenangkan, prilaku semacam ini, nantinya akan membuat seseorang bersikap optimis dan siap sedia apabila sewaktu-waktu menghadapi suatu cobaan, walaupun cobaan itu sangat berat untuk dipikul. Pada kenyataannya manusia lebih menyiapkan dirinya untuk menghadapi hal-hal yang sifanya enak atau menyenangkan. Prilaku semacam ini sebenarnya akan membuat seseorang bersikap negatif, apabila nantinya menghadapi suatu cobaan yang di berikan Allah. 
Manusia pada dasarnya lebih sadar, ketika mendapat ujian berupa musibah atau kesengsaraan. Pada hal tidak selamanya ujian itu bersifat kesusahan dan kesengsaraan saja, akan tetapi kesenangan juga merupakan ujian yang diberikan kepada manusia, dan ujian yang bentuknya kesenangan ini seringkali kebih melalaikan manusia dari pada ujian yang yang sifatnya musibah atau kesengsaraan. Dalam Alquran Allah Swt berfirman, yang artinya:  "Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata: "Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku". Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui". (QS. Az-Zumar:39).
Kemudian dalam suatu hadits Rasulullah Saw, juga mengingatkan tentang kekhawatiran beliau, yang artinya:  "Yang aku khawatirkan pada ummat bukan ujian musibah tetapi ujian nikmat". (al-Hadits). Dan ternya kekhawatiran Rasuulullah Saw tersebut memang sebuah fakta yang tidak bisa dipungkiri lagi. Karena, ketika manusia mendapatkan nikmat berupa kesenangan, kekayaan, kenaikan pankat atau jabatan, mendapat popularitas, banyak yang tidak menyangka hal itu sebagai ujian sehingga ia pun jatuh dari penghambaan kepada Allah, menjadi penghamba materi, bersikap sombong, kufur ni'mat dan tidak mau bersyukur atas nikmat-nikmat Allah yang telah diterimanya.
Karena itu, dalam perjalanan kehidupan manusia, tidak akan pernah luput dari ujian keimanan. Jika berhasil melewati ujian-ujian dari Allah Swt tersebut. Maka akan Nampak perbedaan mana hamba Allah yang benar-benar memliki keimanan yang terhujam dalam hati dan memiliki ketaatan yang sebenarnya kepada-Nya dan mana pula hamba Allah yang tidak taat kepadanya. Selain itu, cobaan juga sebagai tanda kasih sayang Allah, karena dibalik cobaan terdapat hikmah yang sangat besar. Karena itu, seorang muslim yang mengalami ujian tidak boleh larut dalam kesedihan. Tidak selamanya ujian bersifat kesusahan dan kesengsaraan, akan tetapi kesenangan juga merupakan ujian yang diberikan kepada manusia dan inilah yang paling dikhawatirkan Rasulullah Saw terhdap ummatnya. Sebagai penutup tulisan ini, mari kita renungkan perkataan Murtadha Muthahhari, beliau menyebutkan bahwa: “Pada dasarnya kesengsaraan dan kemalangan itu adalah merupakan pendahuluan bagi terwujudnya sesuatu yang indah. Di relung kesulitan hidup dan bencanalah kebahagiaan dan kesejahteraan tersembunyi, sebagaimana terkadang bencana-bencana tersembunyi direlung kebahagiaan”. Dan yang perlu selalu kita ingat bahwa hidup adalah ujian yang harus di lewati oleh setiap insan. ||Penulis Dosen FAI UMSU. (Telah Terbit di Harian Medan Pos, 2015





Share this post :

Welcome

SELAMAT DATANG DI WEBSITE GURU PAI ||SEBAIK-BAIK KAMU ADALAH ORANG YANG BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN (HADITS NABI) || GURU YANG BAIK ADALAH GURU YANG DAPAT DI GUGU DAN DITIRU.
 
Copyright © 2015. Hasrian Rudi Setiawan - All Rights Reserved