Selamat Datang di Website Guru PAI

MEMBUDAYAKAN BERDISKUSI PADA LINGKUNGAN SEKOLAH

MEMBUDAYAKAN BERDISKUSI PADA LINGKUNGAN SEKOLAH
Oleh:
Hasrian Rudi Setiawan, M.Pd.I
Lidia, S.Pd.I

Setiap manusia dilahirkan dengan memiliki perbedaan dan karakteristik yang beragam. Demikian pula dengan ideologis, pendapat, gagasan dan pemahaman setiap orang pasti memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut terkadang dapat menimbulkan konfilk horizontal diantara mereka. Seperti konfilik dan kekerasan atas nama agama, atas nama suku, dan atas nama persaingan politik hingga kini masih sering terjadi. Jika ini terus terjadi maka negeri ini akan selalu terombang-ambing dengan konflik yang tidak pernah selesai. Karena itu, hubungan antarkelompok yang memiliki perbedaan ideologi, gagasan, maupun pemahaman yang berbeda harus benar-benar dikelola dengan baik.
Di Indonesia khususnya, salah satu penyebab terjadinya konflik adalah minimnya komunikasi lintas agama dan budaya, serta minimnya berdiskusi. Dalam konteks masyarakat multikultural, seperti di Indonesia ini berdiskusi antar sesama manusia yang berbeda baik budaya maupun agama merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Berdiskusi sangat penting dilakukan karena cara pandang tiap kelompok yang ada di masyarakat pasti berbeda antara satu dengan lainnya. Karena itu, membangun kebiasaan menyelesaikan setiap permasalahan melalui diskusi (musyawarah) menjadi kebutuhan yang sangat mendasar.
Sekolah adalah salah satu tempat yang dapat digunakan untuk membiasakan dan melatih seseorang untuk dapat berkomunikasi dan berdiskusi dengan baik. Membiasakan diri untuk berkomunikasi dan berdiskusi bukanlah hal yang mudah. Namun, bukan hal yang mustahil untuk diusahakan. Lingkungan sekolah adalah salah satu tempat yang paling tepat untuk menumbuhkan kebiasaan dan keberanian melakukan diskusi (musyawarah). Dengan dilakukannya diskusi (musyawarah) diharapkan agar munculnya sikap saling memahami antarkelompok, baik itu budaya maupun agama serta meminimalisir terjadinya konflik.
Sekolah adalah tempat yang merupakan wahana internalisasi nilai, norma, akademik dan budaya. Aktifitas pembelajaran yang dilakukan disekolah setiap harinya seharusnya tidak hanya difokuskan pada penumbuhan kemampuan intelektual saja. Namun, juga harus difokuskan pada pendidikan akhlak dan karakter serta pemahaman dunia sosial bagi peserta didik. Internalisasi pemahaman dunia sosial dapat dilakukan di sekolah karena peserta didik berinteraksi dengan guru, staf sekolah, ataupun sesama peserta didik dengan status sosial ekonomi, budaya, maupun agama yang beragam. Karena itu, sekoalah sudah seharusnya menjadi tempat dimana kegiatan diskusi diutamakan, kemudian nilai-niilai toleransi dan sportivitas dikedepankan.
Diskusi (musyawarah) penting untuk dilakukan agar penyelesaian setiap permasalahan tidak perlu menggunakan kekerasan. Akhir-akhir ini dengan maraknya penggunaan kekerasan dalam menyelesaikan permasalahan adalah suatu tanda bahwa pendudk bangsa ini belum terbiasa menyelesaikan permasalahan dengan berdiskusi (musyawarah). Sekolah adalah lembaga yang memiliki peranan penting dalam pembiasaan berdiskusi (musyawarah) kepada peserta didiknya. Kelompok-kelompok diskusi (musyawarah), di sekolah harus dibangun dan dirawat. Karena itu, peserta didik sejak masuk pada lingkungan sekolah harus dikenalkan pada semangat kebangsaan serta kesadaran penuh akan kondisi masyarakat yang beragam, baik budaya, adat istiadat dan agama. Karena itu, pada lingkungan sekolah proses pendidikan yang dijalankan harus memberikan pemahaman akan komunikasi lintas agama dan lintas budaya bahkan lintas bangsa kepada peserta didik. Apresiasi lintas agama, budaya dan bangsa sangat penting untuk dilakukan di sekolah agar peserta didik tidak alergi terhadap perbedaan yang ada. Dengan membiasakan sejak di lingkungan sekolah, peserta didik berdiskusi (bermusyawarah), diharapkan nantinya peserta didik akan menjadi individu-individu yang dalam menyelesaikan masalah mengutamakan sikap bermusyawarah dan menjauhkan diri dari tindakan kekerasan. || Penulis Alumni FAI UMSU. (telah terbit di harian mimbar umum, 2016)



Share this post :

Welcome

SELAMAT DATANG DI WEBSITE GURU PAI ||SEBAIK-BAIK KAMU ADALAH ORANG YANG BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN (HADITS NABI) || GURU YANG BAIK ADALAH GURU YANG DAPAT DI GUGU DAN DITIRU.
 
Copyright © 2015. Hasrian Rudi Setiawan - All Rights Reserved