Belajar
Sambil Bermain & Bermain Sambil Belajar
Oleh:
Hasrian Rudi Setiawan, M.Pd.I
Bermain
merupakan suatu aktifitas ataupun kegiatan untuk menyenangkan hati baik
menggunakan alat-alat tertentu maupun tidak menggunakan alat tertentu tanpa
memikirkan hasil akhir. Sedangkan belajar memiliki makna suatu proses
pengubahan yang terjadi pada diri seseorang dari tidak mengerti menjadi
mengerti. Setiap anak usia dini secara
umum pasti senang bermain, karena dunia anak merupakan dunia bermain,
bukan dunia belajar. Karena itu, seorang pendidik hendaknya ketika hendak akan
memberikan pembelajaran yang dilakukan untuk anak usia dini hendaknya dikelola
dengan cara bermain. Hal ini bertujuan agar anak tertarik untuk belajar apabila
dikelola dengan cara bermain, misalnya ketika kita ingin mengajarkan berhitung
kepada anak usia dini, maka harus di buat suatu permainan yang dapat menarik
perhatianya untuk belajar. karena itu, semua aktifitas yang dilakukan anak usia
dini pada hakikatnya adalah dilakukan dengan cara bermain.
Bermain
sambil belajar dengan belajar sambil bermain, tentunya memiliki makna yang
berbeda. Perbedaanya adalah, jika bermain sambil belajar memiliki makna dalam
sebuah proses bermain anak akan memperoleh sebuah pembelajaran. Namun
sebaliknya belajar sambil bermain memiliki makna dalam sebuah proses belajar
anak akan mendapatkan sebuah permainan. Pada anak usia dini, kegiatan bermain
bagi mereka merupakan kegiatan yang penting. Hal ini karena memang masa mereka
adalah masa untuk bermain, walaupun mereka dituntun untuk mulai melakukan
kegiatan belajar, namun anak jangan terlalu dipaksakan untuk belajar. pada anak
usia dini, mereka belajar akan lebih cepat menangkap dan lebih efektif apabila
dilakukan pada saat mereka bermain. Jadi bermain merupakan salah satu kebutuhan
dasar anak sebagai bentuk kegiatan belajar bagi mereka. Hal ini karena, Bermain
yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya akan disukai oleh
anak-anak melainkan juga sangat bermanfaat bagi perkembangan anak dan selain
itu pula dengan bermain, energy yang dimiliki anak yang berlebihan akan dapat
tersalurkan dengan baik. Sehingga nantinya anak akan mendapatkan banyak
pengalaman yang berharga melalui bermain, yang nantinya akan berguna bagi anak
untuk menghadapi kehidupan yang akan datang.
Bagi
seorang pendidik, hendaknya dalam membimbing siswanya yang masih dalam masa
usia dini, ada baiknya dalam setiap pembelajaran yang dilakukan diaplikasikan
dengan melalui kegiatan permainan. Melalui kegiatan bermain yang dilakukan
seorang anak, anak akan belajar bagaimana menggunakan alat-alat, bagaimana
mengembangkan kecakapan, bagaimaa menghindarkan diri dari bahaya dan bagaimana
cara bekerjasama yang baik dengan anak seusianya.
Bagi
anak usia dini kegiatan bermain, dapat membelajarkan dan membiasakan diri anak,
tentang banyak hal, di antaranya anak akan dapat mengenal aturan,
bersosialisasi, menempatkan diri, mengelola emosi dengan baik, bekerjasama dan
menjunjung tinggi sportivitas, selain itu aktivitas bermain juga dapat
mengembangkan kecerdasan mental, spiritual, bahasa, dan keterampilan motorik bagi
anak usia dini dan tentunya akan berpengaruh pada kehidupan anak di masa yang
akan datang.
Menurut
Maslow, kebutuhan pokok manusia dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenjang,
yang dalam memenuhinya harus dilakukan sesuai jenjangnya, mulai dari yang
paling rendah ke jenjang yang paling tinggi. Adapun teori kebutuhan yang di
kemukakan Maslow di antaranya adalah kebutuhan jasmani, kebutuhan akan rasa
aman, kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan akan pengakuan akan harga diri dan
kebutuhan mengaktualisasikan diri. Dari jenjang kebutuhan pokok manusia yang
dikemukakan oleh Maslow tersebut, kegiatan bermain merupakan kebutuhan jasmani
yang harus di penuhi. Artinya bahwa kebutuhan akan bermain adalah salah satu
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh anak. Dengan terpenuhinya kebutuhan
bermain bagi seorang anak, maka anak akan menjadi senang, dan merasa dalam
kebahagiaan, selain itu pula jasmani anak akan sehat dan bugar.
Bahkan
islam memandang bermain adalah hal yang sangat penting bagi anak-anak, bahkan
rasulullah Saw sering menyempatkan diri untuk bermain dengan anak-anak.
Disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa Rasulullah Saw sering menggendong Hasan
dan Husain di atas punggung beliau kemudian bermain kuda-kudaan. Beliau sering
memasukkan sedikit air ke mulut beliau lalu menyemburkannya ke wajah Hasan
hingga Hasanpun tertawa.
Dari
riwayat di atas, menjelaskan kepada kita tentang pentingnya kegiatan bermain
bagi anak. Bagi orang tua sebaiknya selalu menyempatkan diri untuk bermain
bersama dengan anak-anaknya dan dalam bermain dengan anak hendaknya orang tua
mengarahkan anak untuk dapat mengambil pelajaran dari permainan yang dilakukan
tersebut, dan orang tua hendaknya pula membuat permainan yang dapat menarik
minat anak untuk belajar. || Penulis Dosen FAI UMSU. (telah terbit di harian medan pos, 2015).