BIMBINGAN KONSELING DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN
ISLAM
Oleh: Hasrian Rudi
Setiawan, M.Pd.I
Para ahli
jiwa berpendapat bahwa, tindakan seseorang dikendalikan oleh kepribadiannya.
Kepribadian seseorang terbentuk dari pengalaman-pengalaman hidup yang telah dilaluinya,
mulai dari kandungan pun seseorang telah menerima berbagai pengaruh terhadap kelakuan dan kesehatan mental.
Untuk membentuk kepribadian manusia yang berakhlak baik dan sesuai dengan
ajaran Islam, maka perlu adanya bimbingan dan pengajaran serta penanaman
nilai-nilai agama Islam dan pembiasaan-pembiasaan yang baik sejak lahir.
Karena, kepribadian merupakan kebiasaan yang mendapatkan
keterampilan-keterampilan gerak dan kemampuan untuk meggunakannya secara sadar.
Islam adalah agama
yang sangat menganjurkan setiap orang untuk mengadakan bimbingan dan pengajaran
kepada orang lain terutama generasi muda. Dengan berlandasankan Alquran dam
sunnah Rasul, ajaran Islam akan mengarahkan dan membimbing manusia ke
jalan yang lurus dan diridhai untuk membentuk kepribadian yang berakhlak mulia.
Rasulullah Saw dalam suatu hadits menegaskan bahwa, sesungguhnya (beliau)
diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Karena itu, salah satu tugas
nabi dan Rasul diutus oleh Allah adalah untuk membimbing dan mengarahkan manusia
kearah kebaikan yang hakiki dan juga merupakan sebagai seorang figur konselor
yang sangat ahli dalam memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan dnegan
jiwa manusia agar manusia terhindar dari segala sifat-sifat yang negatif dan
memiliki sifat-sifat yang mulia.
Bimbingan
dapat diartikan sebagai: menunjuk atau membantu, sedangkan bimbingan menurut
Dr. Moh Surya, merupakan suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan
sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian
dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengerahan diri dan perwujudan diri
dalam mencapai perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan
lingkungan. Sedangkan konseling diartikan sebagai: nasehat, anjuran dan ajaran.
Dengan demikian konseling dapat diartikan sebagai pemberian nasehat, pemberian
anjuran dan pembicaraan dengan cara bertukar pikiran. Karena itu, dapat
difahami bahwa dalam prakteknya bimbingan dan konseling saling berkaitan satu
dengan yang lainnya dan merupakan suatu kegiatan integral.
Dalam
pendidikan Islam, bimbingan dan konseling merupakan suatu aktifitas pemberian
bimbingan, pengajaran, dan pedoman kepada siswa, untuk dapat mengembangkan
potensi akal pikiran, kejiwaan, keimanan dan keyakinannya serta dapat menangani
dan mencari solusi dari segala macam masalah yang dihadapi, baik dalam
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dengan berpedoman kepada ajaran
yang terdapat dalam Alquran dan sunah nabi. Bimbingan dan konseling dalam
pendidikan Islam pada hakikatnya bertujuan untuk membantu setiap individu,
dalam mencegah dan timbulnya masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan
belajar, membantu individu memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan
belajar, dan membantu individu memelihara situasi dan kondisi kegiatan belajar
agar tetap baik dan mengembangkannya menjadi lebih baik lagi.
Karena
itu, Sebagai manusia, kita diharapkan dapat saling memberikan bimbingan sesuai
dengan kapasitasnya, sekaligus memberikan konseling agar tetap berjalan sesuai
dengan tujuan penciptaan manusia, yaitu beribadah kepada Allah. Dengan
pendekatan Islami, maka pelaksanaan konseling akan mengarahkan kearah kebenaran
dan juga dapat mebimbing dan mengarahkan hati, akal dan nafsu manusia untuk
menuju kepribadian yang berkhlak mulia yang didasari oleh nilai-nilai ajaran
Islam. Hal ini perlu diperhatikan oleh seorang pendidik terutama seorang yang
tugasnya sebagai seorang guru untuk menunjang kesuksesan pendidikan disekolah.
Hal ini diperlukan untuk memecahkan berbagai macam permasalahan yang dihadapi
oleh siswa serta mengarahkannya untuk terbentuknya menjadi insan kamil yang
memiliki kepribadian dan berakhlak mulia. || Penulis Dosen FAI UMSU. (telah terbit di harian medan pos, 2015).