Ganjaran
dan Hukuman dalam Pendidikan
Oleh:
Hasrian Rudi Setiawan, M.Pd.I
Dalam diri manusia Allah Swt telah
meanugrahkan berbagai potensi yang besar yang akan membawanya memcapai
kesempurnaan. Potensi yang dianugrahkan oleh Allah tersebut akan tumbuh dan berkembang
dengan pendidikan dan pengajaran yang baik, dan potensi tersebut sebaliknya
akan sirna apabila diberiikan pendidikan yang salah dan keliru. Karena itu,
pendidikan yang benar sangat penting dan memiliki kedudukan
khusus yang dapat membawa manusia menuju kesempurnaan dan menyelamatkannya dari
penyimpangan.
Dalam pendidikan dan
pengajaran yang dilakukan, ganjaran dan hukuman adalah merupakan salah satu
bentuk penting dan memainkan peran dalam mengembangkan potensi manusia. Hal ini
karena, manusia secara fitrah menginginkan pujian, penghargaan dan kemuliaan. Pujian
akan mendorong seseorang melakukan perbuatan baik dan mendorong kinerjanya
meningkat dan berada di jalan yang benar. Itulah sebabnya pujian juga mendapat
perhatian dalam pendidikan Islam.
Pemberian ganjaran kepada
peserta didik yang berbuat kebaikan akan memberikan pengaruh besar, sebab
ganjaran baik itu pujian maupun penghargaan akan memberikan motivasi bagi
mereka untuk memperbaiki dan meningkatkan perilaku supaya lebih baik dari yang
sebelumnya. Dalam memberikan ganjaran hendaknya harus diperhatikan sejumlah
masalah penting sehingga ganjaran tersebut akan bernilai dan efektif. Tanpa
mempertimbangkan faktor tersebut, maka ganjaran tidak akan berpengaruh, atau
bahkan sebaliknya akan memberikan dampak yang negative bagi peserta didik.
Dalam memberikan ganjaran hendaklah diperhatikan hal-hal berikut, yaitu:
Pertama, Ganjaran yang diberikan kepada
seseorang haruslah bernilai bagi orang itu. Sebab sebuah hadiah bagi seseorang
mungkin dianggap bernilai, tapi tidak bagi yang lain. Kedua, Ganjaran yang di berikan hendaknya memiliki nilai pendidikan, artinya ganjaran yang diberikan harus dapat
membuat anak segera tahu bahwa tingkah lakunya itu baik dan harus dapat
merangsang anak untuk dapat selalu melakukan tindakan yang positif. Ketiga, ganjaran yang diberikan harus
dapat memotivasi anak untuk mengulangi tingkah laku yang baik
Anak umumnya akan bereaksi positif terhadap penerimaan lingkungan yang diekspresikan lewat hadiah. Hal ini mendorong mereka bertingkah laku baik agar mendapat hadiah lebih banyak. Keempat, Tidak boleh ada jarak yang sanagat jauh antara ganjaran dengan perbuatan baik yang telah dilakukan oleh peserta didik tersebut. Hal ini karena, apabila pemberikan ganjaran berjauhan waktunya maka pengaruhnya tidak besar, bahkan mungkin akan hilang sama sekali atau kurang menarik.
Anak umumnya akan bereaksi positif terhadap penerimaan lingkungan yang diekspresikan lewat hadiah. Hal ini mendorong mereka bertingkah laku baik agar mendapat hadiah lebih banyak. Keempat, Tidak boleh ada jarak yang sanagat jauh antara ganjaran dengan perbuatan baik yang telah dilakukan oleh peserta didik tersebut. Hal ini karena, apabila pemberikan ganjaran berjauhan waktunya maka pengaruhnya tidak besar, bahkan mungkin akan hilang sama sekali atau kurang menarik.
Pemberian
hukuman merupakan cara pendidikan paling sensitif dan kompleks untuk mengubah
perilaku peserta didik. Namun, jika metode ini dilakukan dengan keliru dan
dalam situasi dan kondisi yang tidak tepat dan tidak sesuai dengan kebutuhan,
maka akan berdampak sebaliknya akan merusak dan berlawanan dengan tujuan dari
hukuman tersebut. Hukuman dapat diibaratkan seperti obat pahit yang harus
diminum dengan dosis tepat sesuai takaran dan dalam kondisi yang tepat supaya
memberikan efek penyembuhan bagi yang sakit. Dalam pendidikan, metode hukuman
adalah termasuk salah satu alat pendidikan. Hal ini karena, hukuman merupakan jalan
terakhir setelah metode lainnya ditempuh. Pemberian hukuman harus dilakukan
dengan cara, kadar serta situasi yang tepat. Pemberian hukuman diambil setelah
berbagai cara dilakukan seperti, pemberian nasihat, pemahaman dan teguran
dengan cara yang lembut telah dilakukan dengan semaksimal mungkin. Walaupun demikian,
pemberian hukuman bagi peserta didik yang melanggar tetap penting dilakukan.
Hal ini karena, ketika peserta didik melakukan kesalahan maka dengan adanya
hukuman akan mengingatkan peserta didik akan kesalahan yang telah diperbuatnya.
Namun apabila hukuman tidak diberikan kepada peserta didik yang melanggar maka
tidak akan ada yang mengingatkan perbaikan karakter, dan kesalahannya akan
terulang kembali.
Dalam
Alquran maupun hadits nabi prinsip ganjaran dan hukuman merupakan sesuatu yang penting
dalam pendidikan Islam. Hal ini digambarkan dalam Alquran maupun hadits nabi
tentang pahala bagi orang yang berbuat baik dan dosa bagi orang yang berbuat
jahat. Hal ini sebagaimana firman Allah, yang artinya: “Barang siapa yang berbuat kebaikan walaupun sebesar biji zarah maka dia
adan melihat balasanya, dan barang siapa yang berbuat kejahatan walaupun
sebesar biji zarah maka dia pula akan melihat balasanya.” (QS. Al-Zalzalah:
7-8). Kemudian dalam ayat lain juga dijelaskan, yang artinya: "Dan
sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bagi
mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya."
(QS. Al-Baqarah: 25).
Kedua ayat di
atas menjelaskan tentang ganjaran dan hukuman. Ganjaran diberikan bagi orang
yang berbuat baik dengan balasan mendapatkan pahala dan syurga, dan sedangkan
hukuman di berikan bagi orang yang berbuat salah dengan balasan dosa dan
neraka. Hal ini yang telah di gambarkan Allah dalam Alquran maupun hadits nabi,
tidak lain adalah untuk memotivasi manusia untuk beramal dengan sebaik-baiknya.
Penutup
Pendidikan
merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan oleh orang yang merasa
bertanggung jawab terhadap perkembangan anak. Karena itu, mengutib pendapat
Imam Ali, yaitu: “Jangan sampai orang-orang yang berbuat kebaikan dan
keburukan setara di hadapan kalian, sebab cara seperti ini akan menyebabkan
orang-orang baik menjauhi perbuatan baiknya, dan mendorong orang-orang buruk
melakukan perbuatan buruknya”. Karena itu dapat di pahami bahwa
dalam mendidik anak seorang pendidik harus mengetahui cara yang tepat dalam
mendidik anak. Hal ini karena, jika anak salah dididik maka akan menimbulkan
dampak yang besar bagi masa depanya kelak. Karena itu penting kiranya bagi
pendidik mengetahui kapan dan seharrusnya memberikan ganjaran dan hukuman bagi
peserta didik. || Penulis Dosen FAI UMSU. (telah terbit di harian medan pos, 2015).