Selamat Datang di Website Guru PAI

METODE MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN ISLAM

METODE MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Oleh: Hasrian Rudi Setiawan, M.Pd.I

           
Dalam Bahasa Arab metode dikenal dengan istilah thariqah, yang artinya langkah-langkah strategis yang dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Jika dihubungkan dengan pendidikan, metode itu diwujudkan dalam proses pendidikan dalam rangka mengembangkan kepribadian dan sikap mental agar siswa menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan mudah, efektif dan dapat dipahami dengan baik. Dengan demikian metode mengajar merupakan suatu cara yang ditempuh atau dipergunakan oleh guru sebagi pendidik dalam membelajarkan siswa saat berlangsungnya proses pembelajaran.
Dalam pandangan filosofis pendidikan, metode adalah alat yang digunakan oleh pendidik untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah direncanakan. Dalam penggunaannya metode mengajar, menurut M. Arifin, penggunaan metode harus bersifat konsisten, sistematis dan kebermaknaan menurut kondisi sasarannya. Hal ini karena sasaran metode adalah manusia, sehingga pendidik dituntut untuk berhati-hati dalam penerapannya dalam mendidik.
Dalam penerapannya metode pendidikan Islam banyak menyagkut permasalahan individual maupun sosial peserta didik dan terutama pendidik itu sendiri yang bertugas sebagai fasilitator. Karena itu, dalam menggunakan metode mengajar seorang pendidik harus memperhatikan dasar-dasar umum metode pendidikan Islam. Hal ini karena, metode pendidikan hanyalah merupakan sarana menuju tujuan pendidikan, sehingga segala jalan yang ditempuh oleh seorang pendidik haruslah mengacu pada dasar metode pendidikan itu sendiri. Adapun dasar metode pendidikan Islam itu adalah:
Pertama, Dasar Agamis. Yaitu dalam menggunakan metode pendidikan, dalam prakteknya dipengaruhi oleh corak kehidupan beragama pendidik dan peserta didik itu sendiri. Karena itu, dalam pelaksanaan dan penerapan metode pendidikan tidak dapat dilepaskan dari sumber ajaran Islam, yaitu Alquran dan hadits. Alquran dan hadits yang merupakan sumber dan dasar ajaran Islam tersebut, maka dengan sendirinya metode pendidikan Islam harus merujuk kepada kedua sumber ajaran tersebut. Sehingga dalam pelaksanaannya metode tersebut disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dilandasi oleh nilai-nilai Alquran maupun hadits.
Kedua, Dasar Biologis. Yaitu perkembangan biologis memiliki pengaruh tersendiri dalam perkembangan intelektual peserta didik. Karena itu, pendidik dalam memberikan pendidikan dan pengajaran kepada peserta didik, harus memperhatikan perkembangan biologis peserta didik tersebut. Berdasarkan hal tersebut, pendidik dalam menerapkan metode tertentu dalam pembelajaran harus memperhatikan kondisi biologis peserta didiknya. Seseorang yang memiliki cacat jasmani akan mempunyai kelemahan dan kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain yang normal. Misalnnya, seorang siswa yang memiliki penyakit rabun jauh, hendaknya guru menyurunya untuk duduk di bangku barisan terdepan. Dengan demikian kondisi biologis pada peserta didik akan menjadi acuan dalam memilih metode mengajar yang digunakan.
Ketiga, Dasar Psikologis. Yaitu Metode pendidikan baru dapat diterapkan dengan efektif, apabila didasarkan pada perkembangan dan kondisi psikis peserta didik. Hal ini karena, kondisi psikis peserta didik akan berpengaruh terhadap internalisasi nilai dan transformasi ilmu. Seseorang yang memiliki kondisi jiwa yang labil akan menyebabkan transformasi ilmu pengetahuan akan berjalan tidak sesuai dengan yang diharapakan. Dengan demikian, seorang pendidik dalam menggunakan metode tertentu dalam mengajar selain memperhatikan kondisi jasmani peserta didik juga harus memperhatikan kondisi rohani peserta didiknya. Hal ini karena, manusia pada hakikatnya terdiri atas dua unsur yang kedua-duanya tidak dapat dipisahkan.
Keempat, Dasar Sosiologis. Fungsi pendidikan salah satunya adalah proses pewarisan nilai dan budaya suatu masyarakat dari satu generasi kegenerasi berikutnya. Interaksi yang terjadi antara sesama peserta didik dan interaksi yang terjadi antara guru  dan peserta didik, merupakan interaksi timbal balik yang kedua belah pihak akan saling memberikan dampak positif pada keduanya. Secara sosiologis setiap individu dapat memberikan pengaruh pada lingkungan sosial masyarakat begitu juga sebaliknya. Karena itu guru dalam berinteraksi dengan peserta didiknya hendaknya dapat memberikan teladan. Dengan demikian, penggunaan metode pendidikan mempunyai dasar sosiologi, baik dalam interaksi yang terjadi antara sesama peserta didik, guru dengan peserta didik maupun dengn masyarakat sekitar. Dengan demikain dalam menentukan metode pembelajaran, seorang pendidik hendaknya memperhatikan dasar-dasar umum metode pendidikan. || Penulis Dosen FAI UMSU. (Telah terbit di harian Medan Pos, 2016).




Share this post :

Welcome

SELAMAT DATANG DI WEBSITE GURU PAI ||SEBAIK-BAIK KAMU ADALAH ORANG YANG BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN (HADITS NABI) || GURU YANG BAIK ADALAH GURU YANG DAPAT DI GUGU DAN DITIRU.
 
Copyright © 2015. Hasrian Rudi Setiawan - All Rights Reserved