Selamat Datang di Website Guru PAI

TERORISME BUKAN AJARAN ISLAM

TERORISME BUKAN AJARAN ISLAM
Oleh: Hasrian Rudi Setiawan, M.Pd.I

Akibat munculnya tindakan-tindakan ekstremisme yang dilakukan oleh kelompok individu ekstrimis atau kelompok terorisme yang mengatasnamakan pejuang Islam, akhirnya wajah Islam yang damai tercoreng. Mengapa tercoreng, karena tindakan mereka jauh dari ajaran Islam, yang cinta damai. Akhir-akhir ini, kita sering disuguhkan oleh berita tentang kegiatan terorisme, yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu, sebuat saja fenomena ISIS. Mereka  melakukan tindakan tersebut dengan mengatasnamakan Islam. Hal ini benar-benar menyakitkan dan menyedihkan bagi umat Islam yang cinta damai.
Ajaran Islam adalah ajaran yang sejatinya mengajarkan tentang perdamaian dan keamanan bagi semua umat manusia, baik itu kepada sesama muslim maupun kepada non muslim, bahkan kepada semesta alam. Apabila kita melihat sejarah pertumbuhan Islam, maka Islam tidak pernah menyebarkan ajaran agamanya dengan paksaan, Misalnya, sejarah masuknya Islam di Indonesia, tidaklah dilakukan dengan mengangkat senjata, melakukan penjajahan terhadap sebuah Negara, bahkan Islam tidak pernah berupaya untuk menguasai daerah jajahan atau negara dan menundukkan para penduduknya. Namun Islam masuk dengan cara yang baik dan hikmah. Sangat jelas bahwa umat Islam awal tidak pernah memulai setiap peperangan atau kekerasan. Jika umat Islam terlibat dalam peperangan maka itu murni bersifat defensif dan tujuan mereka hanya untuk menghentikan para penindas dari kekejaman.
Kita juga bisa melihat, bagaimana Rasulullah Saw, menyebarkan ajaran Islam, juga dilakukan dengan damai, cinta dan kasih. Namun orang-orang kafir menolaknya bahkan memperlakukan beliau dengan cara yang sangat kejam dan menyiksa sahabat nabi dengan sadis. Sampai pada akhirnya, beliau dan para sahabat di perintahkan oleh Allah untuk hijrah ke Madinah. Namun, setelah beliau dan para sahabatnya hijrah, orang-orang kafir tidak membiarkan beliau begitu saja, melainkan mereka berangkat dengan persenjataan lengkap dan mengobarkan perang melawan Islam. Saat itulah untuk pertama kalinya atas dasar perintah Allah, umat Islam diberi izin untuk berjuang membela diri dari kezaliman orang kafir Makah. Izin ini secara jellas dinyatakan dalam firman Allah, yang artinya: “orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al-Hajj: 40).
Ayat di atas memiliki makna untuk berjuang membela diri,jika umat Islam tidak membela diri, maka kedamaian seluruh dunia akan terancam. Para penentang tidak hanya ingin menghilangkan Islam, tetapi sebenarnya ingin menghilangkan segala bentuk agama di dunia. Oleh karena itu, Al-Qur'an menyatakan bahwa jika izin tidak diberikan maka tidak akan ada gereja, kuil, masjid dan tempat ibadah lainnya yang akan aman. Karena itu, umat Islam diizinkan untuk melawan yang bukan saja untuk menyelamatkan Islam tetapi juga untuk menyelamatkan manusia pada umumnya. Namun, sebahagian umat Islam saat ini, banyak yang keliru akan perintah perang tersebut. Dimana mereka mengklaim bahwa mereka diizinkan untuk membunuh non-Muslim; merebut wilayah kekuasaan dan memperbudak mereka. Ha ini merupakan hal yang sangat keliru dan jauh sekali dari ajaran Islam. Sebaliknya Islam adalah agama yang menjamin hak setiap individu untuk hidup dengan kebebasan dan kemerdekaan, tanpa membedakan status sosial, suku dan agama (bebas menjalankan ajaran agamanya).
Bahkan Rasulullah Saw, pernah membangun suatu masyarakat yang bersatu dan damai di Madinah, dimana sebelum umat Islam di Madinah ada dua kelompok utama yang tinggal di kota Madinah, yaitu orang Yahudi dan orang Arab non Muslim. Setelah kedatangan Islam kelompoknya menjadi tiga yaitu umat Islam, orang-orang Yahudi dan orang Arab non-Muslim. Rasulullah Saw sebagai kepala Negara, beliau menyatakan untuk selalu hidup damai dan rukun. Maka langkah yang beliau ambil adalah beliau mengusulkan perjanjian damai diantara mereka, itulah yang kemudian dikenal dengan piagam Madinah. Menurut ketentuan perjanjian ini masing-masing kelompok dan masing-masing suku diberikan hak-hak mereka. Kehidupan dan kekayaan semua pihak dijamin dan setiap kebiasaan yang sudah ada diantara suku-suku juga harus dihormati. Selanjutnya jika ada yang ingin menyerang Madinah maka ketiga kelompok akan bergabung bersama-sama dan mempertahankan kota Madinah sebagai kesatuan. Selain itu perjanjian orang-orang Yahudi dengan kelompok lain akan dihormati oleh umat Islam.  Selain itu, Orang-orang non muslim akan dibiarkan mejalankan dengan leluasa ajaran agama mereka, demikian juga orang-orang muslim akan menjalankan ajaran mereka. Tanpa adanya saling menggangu diantara satu dengan yang lainnya.
Inilah merupakan contoh toleransi dan sikap saling menghormati yang telah di ajarkan oleh Rasulullah. Karena itu, tindakan yang dilakukan oleh kelompok teroris tersebut yang mengatasnamakan Islam adalah merupakan suatu tindakan yang sangat keliru dan jauh dari ajaran Islam. Melihat dari sejarah di atas. Bahwa Rasulullah Saw sendiri, menegakkan Islam dengan perdamaian dan menghormati keyakinan dan latar belakang orang lain, sementara tindakan terorisme yang dilakukan oleh kelompok tertentu, melakukan tindakan kriminal, yang sangat jauh dari prinsip damai dan terkadang memaksakan keyakinan kepada orang lain. Karena itu kelompok terorisme yang mengatasnamakan Islam jika bertindak melawan prinsip-prinsip keadilan sejati dan persamaan tersebut, maka mereka tidak lain hanya untuk memenuhi kepentingan peribadi atau kepentingan politik mereka sendiri. Kalaupun mereka mengaku bertindak atas nama Islam, tetapi tindakan mereka itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan Islam atau ajaran Nabi Muhammad saw. Karena itu, jelas bahwa terorisme bukan ajaran Islam. Sebab Islam selalu mengajarkan perdamaian dan melarang umatnya untuk mengambil hak-hak orang lain. || Penulis Dosen FAI UMSU (Telah terbit di harian Mimbar Umum, 2016).





Share this post :

Welcome

SELAMAT DATANG DI WEBSITE GURU PAI ||SEBAIK-BAIK KAMU ADALAH ORANG YANG BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN (HADITS NABI) || GURU YANG BAIK ADALAH GURU YANG DAPAT DI GUGU DAN DITIRU.
 
Copyright © 2015. Hasrian Rudi Setiawan - All Rights Reserved