Selamat Datang di Website Guru PAI

TUGAS UTAMA GURU DI SEKOLAH

TUGAS UTAMA GURU DI SEKOLAH
Oleh:
Hasrian Rudi Setiawan, M.Pd.I
Lidia, S.Pd.I

Dalam Islam mendidik dipandang suatu tugas yang sangat mulia, karena, islam menempatkan orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan lebih tinggi derajatnya bila dibandingkan dengan manusia lainnya, karena orang yang beriman dan memiliki ilmu pengetahuan pada dasarnya merupakan penerus tugas-tugas para nabi untuk mendidik umat manusia. Hal ini sebagaimana sabda nabi yang artinya: Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya.
Karena itu, Di lingkungan sekolah, guru diharapkan bukan hanya sekedar melakukan transfer of knowledge melainkan juga harus melakukan transfer of values. Artinya seorang guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada peserta didik namun juga harus memberikan nilai-nilai moral, akhlak yang baik dan menjadi teladan bagi siswanya. Selain itu pula seorang guru harus menciptakan kondisi belajar yang baik, dapat menggunakan berbagai media, multimetode, dan multisumber yang tujuannya agar dapat memotivasi peserta didik untuk belajar serta mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Pada zaman globaisasi ini, semua organisasi tampa terkecuali organisasi pendidikan menempatkan diri sebagai bagian dari era dinamika perubahan.  Guru sebagai ujung tombak pendidikan yang tugas pokoknya sebagai pendidik haruslah menjadi Agent of change, dimana pengetahuan dan keterampilannya harus selalu di update sesuai dengan perkembangan kebutuhan saat ini. Kalau tidak, akan berdampak pada ketidak sesuaian antara kebutuhan peserta didik dan ketertinggalan peserta didik dengan peserta didik di Negara lain.
Di harapkan guru sebagai agent of change, harus mampu menanamkan karakter pada peserta didik, karena saat ini kondisi krisis akhlak, moral dan etika telah melanda negri ini, dimana banyaknya pelajar yang memiliki pengetahuan dan keterampilan namun tidak diiringi dengan prilaku yang baik. Hal ini terlihat yaitu dari keterpurukan ekonomi yang salah satunya disebabkan oleh ulah para koruptor, rusaknya moral anak bangsa akibat pengaruh budaya luar yang tidak sesuai dengan kearifan budaya lokal seperti pergaulan bebas, keberutalan genk motor dan berbagai persoalan lain yang sangat rumit untuk dipecahkan. Karena itu perlunya bekal pendidikan akhlak bagi anak, yang merupakan suatu benteng untuk memfilter budaya yang tidak baik. Dalam hal ini Rasulullah Saw menyebutkan bahwa muslim yang berakhlak mulia sebagai manusia terbaik, hal ini disebutkan dalam hadits yang artinya: Rasulullah Saw pun menyebut Muslim yang berakhlak mulia sebagai manusia terbaik. Beliau bersabda, "Sesungguhnya yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya." (HR al-Bukhari dan Muslim).
Peran guru sebagai agent of change, bukan hanya difokuskan pada layanan belajar di sekolah namun lebih dari itu, guru selaku pendidik harus dapat membangkitkan motivasi seluruh anak didiknya untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik, baik itu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, terutama sekali memperbaiki akhlak dan moral peserta didik.  Memang tugas berat tersebut bukanlah di pundak guru semata, namun guru merupakan motor penggerak bagi perjuangan perubahan anak bangsa.  Anak bangsa haruslah segera diselamatkan, dan itu bisa dicapai bukan saja melalui peningkatan daya pikir, namun yang terpenting adalah peningkatan daya qalbu.
Peran guru seharusnya tidak lagi hanya berfokus pada peningkatan hasil sesaat (output) yang berupa angka-angka atau nilai raport, tetapi peran guru harus lebih berfokus pada peningkatan hasil yang lebih bersifat implementatif (outcome) yang tentunya berlandaskan kepribadian yang kuat, hati nurani, dan kearifan yang didukung dengan daya nalar dan naluri untuk memahami dan melaksanakan secara menyeluruh ilmu pengetahuan yang diketahuinya.
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa ada tiga tugas guru yang harus dilakukan, yaitu pertama, sebagai perngajar (intruksional) yang bertugas merencanakan program pengajaran dan melaksanakan program yang telah disusun, dan penilaian setelah program itu dilaksanakan. Kedua, sebagai pendidik (edukator) yang mengarahkan peserta didik pada tingkat kedewasaan. Ketiga, sebagai pemimpin (managerial) yang menyangkut upaya pengarahan, pengawasan, pengorganisasian pengontrolan, partisipasi atas program yang dilakukan itu. (Telah Terbit Di Harian Jurnal Asia, 2016)



Share this post :

Welcome

SELAMAT DATANG DI WEBSITE GURU PAI ||SEBAIK-BAIK KAMU ADALAH ORANG YANG BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN (HADITS NABI) || GURU YANG BAIK ADALAH GURU YANG DAPAT DI GUGU DAN DITIRU.
 
Copyright © 2015. Hasrian Rudi Setiawan - All Rights Reserved