MEMBIASAKAN
ANAK BERPUASA
Oleh:
Hasrian Rudi Setiawan, M.Pd.I
Penulis:
Dosen FAI UMSU

Bulan Ramadhan adalah
bulan latihan dan pendidikan terhadap setiap pribadi muslim, karena jika
dilihat dari pelaksanaan ibadah puasa. Puasa dapat melatih dan mendidik
seseorang untuk memiliki sikap sabar, ikhlas dan tahan uji serta banyak lagi
pendidikan yang terdapat dalam pelaksanaan ibadah puasa. Bulan Ramadhan dapat
dijadikan moment yang tepat untuk pendidikan disiplin dan akhlak anak sejak dini.
Menanamkan kesadaran kepada anak untuk melakukan
puasa Ramadhan dapat dimulai secara bertahap dan menyenangkan. Dengan
mengajarkan anak puasa sejak dini, mereka akan terbiasa menjalankan ibadah
puasa sebagai sebuah kebiasaan dan bukan lagi menjadi tekanan. Hal ini akan
bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan spiritual anak di masa mendatang.
Melatih anak puasa Ramadhan tidak sama dengan mewajibkan mereka berpuasa.
Bahkan di dalam Islam sendiri telah disabdakan oleh Rasul-Nya, yang artinya: “Tidak ada kewajiban syar’i bagi anak-anak
yang belum baligh”. Kemudian dalam hadits lain Rasulullah bersabdah, yang
artinya: “Kami puasakan pula
anak-anak kecil kami, dan kami berangkat ke masjid dengan menjadikan mainan
dari kapas buat mereka, jika ada salah seorang dari mereka menangis minta
makanan, kami berikan mainan itu kepadanya sampai masuk waktu berbuka.” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim).
Dalam
hadits menjelaskan tidak terdapat kewajiban bagi anak yang belum baligh untuk
melaksanakan ibadah puasa. Namun, orang tua tetap memiliki kewajiban untuk
membiasakan, melatih dan mengajarkan kepada anak untuk berpuasa serta melakukan
ibadah kepada Allah. Membiasakan anak untuk berpuasa sebenarnya tidaklah sulit,
hanya perlu kesabaran untuk membiasakanya. Hal ini dapat dilakukan dengan selalu
mengajak anak untuk berpuasa. Misalnya, dengan membangunkan tidur anak untuk
makan sahur, kemudian ketika siang hari anak minta makan atau minum, maka
katakanlah kepada anak dia sedang berpuasa, dan ketika anak tidak tahan untuk menahan lapar dan dahaga maka
ijinkanlah anak untuk berbuka (puasa setengah hari), namun hal ini dilakukan
secara kontinu (berkesinambungan).
Dan yang terakhir ketika waktu berpuka puasa (azan Maghrib) maka ajaklah anak
untuk berpuka bersama. Kemudian, dalam membiasakan anak untuk berpuasa
hendaknya orang tua, harus melihat serta mempertimbangkan kondisi fisik serta
kemampuan anak untuk berpuasa. || Penulis Dosen FAI UMSU.