Selamat Datang di Website Guru PAI

MEMPORSIKAN MEMANJAKAN ANAK

MEMPORSIKAN MEMANJAKAN ANAK
Oleh: 
Hasrian Rudi Setiawan, M.Pd.I
Lidia, S.Pd.I

           
Segala yang berlebihan tentunya tidak akan memberikan kepada kebaikan. Begitupula dengan memberikan kasih sayang yang berlebihan kepada anak, tentunya akan menjadikan anak menjadi manja. Kondisi seperti  ini untuk sesaat tidak menimbulkan masalah dari kedua belah pihak tetapi jauh kedepan seorang anak akan menjadi tidak mandiri dan lemah dalam menyelasaikan masalah hidupnya secara mandiri. Hal ini sering kita jumpai dalam kehidupan bermasyarakat, misalnya orang tua dalam usia yang sudah senja, yang seharusnya dapat hidup tenang dengan menghabiskan masa tuanya untuk beribadah, bernostalgia, dan bersantai-santai ternyata kesempatan itu juga malah digunakan untuk menjadi asisten atau pembantu di rumah anaknya sendiri. Seperti mengantar cucunya ke sekolah, bantu-bantu dirumah anaknya dan sebagainya.
Mendidik anak terlalu keras juga tidak tepat, namun sebaliknya jika terlalu memanjakan anak ternyata kurang baik untuk dilakukan. Selain akan membuat orang tua sendiri kerepotan dengan ulah manja anaknya, terlalu memanjakan anak memiliki dampak negatif bagi seorang anak disaat ia telah beranjak dewasa. Sebagai orang tua kita harus lebih memahami dan lebih berhati-hati dalam mendidik anak. Kita harus lebih bijaksana dan mengerti kapan waktunya untuk bersikap keras dan kapan waktunya untuk memanjakan anak.
Menyayangi anak tanpa rambu pendidikan akan melahirkan pribadi anak yang bermental lemah dan kurang mandiri. Semestinya orang tua hendaknya melatih anaknya sejak sejak usia dini dengan bertahap yaitu membiasakan anak untuk mengerjakan  dan mengurusi  dirinya sendiri. Hal yang dapat dilakukan misalnya keika anak setiap selesai bermain maka barang-barang mainannya disuruh simpan sendiri, dengan begini anak akan memiliki tanggung jawab terhadap hak miliknya sendiri, belajar menjaga dan menghormati sesuatu yang telah menjadi kepunyaannya. Kemudian orang tua dapat juga memerintahkan anak untuk mandi dan menggunakan pakaianya sendiri. Hal demikian dilakukan akan membiasakan anak untuk belajar dan berusaha mandiri.
Namun yang disayangkan, ketika kita sebagai orang tua ingin mengajarkan sikap kemandirian pada anak, terkadang muncul perasaan kasihan dan tidak tega melihat anaknya melakukan hal-hal sendiri dan secara spontanitas orang tua terkadang dengan senang hati membantu anak atau malah menggantikan pekerjaan anak tersebut. Disinilah yang nantinya akan menimbulkan sikap malas dan tidak mandiri pada anak. Sikap tega dalam kondisi tertentu dibenarkan, dengan manfaat yang lebih besar, mungkin dampaknya  tidak  dirasakan  dalam waktu yang cepat, tapi akan mempengaruhi karakter dan jiwa kepemimpinan dan rasa tanggung jawab yang  terpupuk.  Khusus bagi para  ibu, dominisasi perasaan kasihan atau merasa tidak tega akan selalu muncul, dengan tidak menyampingkan hal ini juga bisa terjadi pada seorang ayah. Namun, Orang tua diminta untuk dapat berpijak dimana ia harus turun tangan langsung untuk membantu anaknya, tapi di lain waktu anaknya harus mau dan mampu menjadi orang terdepan ketika berhubungan dengan kepentingannya.
Ada banyak hal yang merupakan pengaruh negatif bagi anak bila terlalu dimanjakan, diantaranya adalah: Pertama, anak akan kurang memiliki inisiatif. Anak yang terlalu dimanjakan oleh orang tuanya akan berdampak anak kurang memiliki inisiatif untuk melakukan atau menyelesaikan sesuatu yang bermanfaat. Lebih baik sejak masih kecil ajarkan anak untuk mengerjakan sesuatu sendirian. Maksudnya untuk hal-hal yang mudah biarkan ia mencoba menyelesaikannya sendiri. Dan itu juga dilakukan ketika anak memang dirasa bisa untuk mengerjakan hal tersebut.
Kedua, anak akan menjadi pribadi yang pemalas. Jika anak dibiarkan dan dibiasakan dimanja oleh orang sekitarnya. Maka pada akhirnya anak akan cenderung menjadi seorang yang pemalas, sulit untuk menyelesaikan pekerjaan, tugas atau tanggung jawab yang sebenarnya dapat dia selesaikan. Karena itu, motivasi terus anak untuk mencoba berbagai hal yang positif sehingga anak pun akan terpacu kreatifitasnya.
Ketiga, keceredasan emosional anak menjadi rendah. Anak yang dimanjakan oleh orang tuanya dan orang sekitarnya akan menjadi hilangnya rasa empati, menghargai dan hilangnya rasa tanggung jawab, sehingga akan membuat kecerdasan emosional anak menjadi rendah. Sikap ini tentunya membuat sang anak akan menjadi sulit untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
Keempat, anak akan sulit untuk bersosialisasi. Kemudian dampak yang tidak dapat disepelekan jika anak terlalu dimanjakan oleh orang tuanya adalah menjadikan anak 
sulit untuk bersosialisasi. Dengan demikian hbungan dengan teman-temannya pada umumnya akan menjadi seperti seorang majikan dan anak buah. Hal ini terjadi karena di rumah dia tidak dibiasakan untuk mandiri, pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya bisa dilakukan sendiri dia tidak pernah melakukannya karena sudah terbiasa dilakukan oleh pembantu atau orang tuanya.

Karena itu. Sebagai orang tua dididiklah anak dengan kasih sayang namun jangan terlalu memanjakanya. Artinya berikanlah kasih sayang kepada anak sesuai dengan porsi dan batas kewajaran saja. Kemudian Pendidikan dan pengajaran  harus dijadikan landasan filosofis  dalam mengekpresikan  nilai  kasih dan sayang, sehingga  melahirkan  generasi terdidik dan berskap mandiri. (telah terbit diharian medan pos, 2016).
Share this post :

Welcome

SELAMAT DATANG DI WEBSITE GURU PAI ||SEBAIK-BAIK KAMU ADALAH ORANG YANG BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN (HADITS NABI) || GURU YANG BAIK ADALAH GURU YANG DAPAT DI GUGU DAN DITIRU.
 
Copyright © 2015. Hasrian Rudi Setiawan - All Rights Reserved