Selamat Datang di Website Guru PAI

SABAR KUNCI DALAM MENJALANI KEHIDUPAN DUNIA

SABAR KUNCI DALAM MENJALANI KEHIDUPAN DUNIA
Oleh: Lidia, S.Pd.I
(Alumni Fakultas Agama Islam UMSU)

Dalam kehidupan sehari-hari , kita sering dengar kata sabar dan ikhlas. Apalagi ketika seseorang atau diri kita mendapat cobaan atau masalah. Kata sabar dan ikhlas sering dilontarkan seseorang untuk menguatkan diri atau memotivasi orang yang sedang tertimpa musibah atau cobaan. Salah satu solusi pertama yang dapat dilakukan oleh seseorang ketika menghadapi masalah atau ujian adalah dengan bersabar, walaupun tentunya hal tersebut tidak sepenuhnya dapat menyelesaikan suatu masalah tetapi paling tidak dengan kita mencoba untuk bersabar dan ikhlas pastinya masalah akan terasa lebih ringan.
Kesabaran seseorang memang memiliki batas, tergantung bagaimana seseorang dapat menghadapi suatu masalah tersebut dengan sabar. Artinya bahwa ada yang bisa bersabar setelah mendapatkan cobaan yang begitu berat ada juga yang kesabarannya habis karena termakan oleh api emosi. Dalam masalah atau cobaan terkadang banyak pengalaman dan ilmu yang ada didalamnya. Kita dapat menjadikan hal tersebut sebagai pelajaran yang begitu berharga. Juga sebagai persiapan atau benteng jika pada suatu masa ada mendapatkan ujian dan cobaan yang sama.
Berabar ketika menghadapi ujian dan cobaan terkadang amat begitu sulit untuk dilakukan, apalagi ketika kita harus merelakan sesuatu yang amat berharga dalam kehidupan ini. Seperti kehilangan pekerjaan yang merupakan sumber penghasilan kita, kehilangan keluarga dan orang tercinta sudah cukup membuat hidup menjadi merana. tetapi ingat, Tuhan tidak akan memberikan cobaan yang melebihi kemampuan umat-Nya. dibalik itu semua pasti akan ada rencana yang lebih indah yang sudah Allah gariskan kepada kita. Terkadang kita harus berada dibawah terlebih dahulu sebelum mencapai puncak kesuksesan kita.  
Setiap cobaan yang menimpa setiap orang berbeda-beda, ada yang mendapat cobaan berupa kenikmatan hidup sampai manusia terkadang terlena dengan cobaan tersebut, dan ada yang mendapat cobaan hidup berupa kesengsaraan yang terkadang membuat seseorang frustasi dibuatnya. Karena itu, apapun cobaan yang diberikan Allah kepada kita, kata kuncinya adalah bagaimana kita menyikapi ujian tersebut dan bagaimana kita menjalani ujian tersebut dengan ikhlas serta mencari solusi dalam suatu masalah yang dihadapi. Kemudian hal yang dapat dilakukan lagi adalah selalu bersikap positif. Sebab dengan bersikap positif akan melahirkan tidak menyerah, semangat mencari solusi, dan yang jelas, jika sikap positif itu berdasarkan Alquran dan hadits, diiringi dengan niat ikhlas, maka kita pasti akan lulus dalam menghadapi ujian dan cobaan tersebut. Adapun sikap positif yang dapat dilakukan dalam menghadapi cobaan atau ujian adalah:
Pertama, Harus meyakini bahwa anda sanggup menyelesaikan masalah dan cobaan yang sedang menimpa anda. Sebagai seorang muslim kita harus yakin bahwa setiap cobaan yang diberikan Allah kepada kita sesuai dengan kadar kemampuan kita. Jika kita merasa tidak sanggup menghadapi cobaan atau ujian yang kita alami, itu menandakan bahwa kualitas diri kita rendak, maka sebaiknya kita harus meningkatkan kualitas diri kita lagi agar lebih kuat dan kokoh. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt, yang artinya: Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (QS. Ath-Thalaq: 7). Dalam ayat lain, Allah juga berfirman yang artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al-Baqarah: 286). Dengan adanya suatu keyakinan diri, bahwa kita akan sanggup menghadapi ujian dan cobaan dari Allah, akan menjadikan diri kita tidak akan menyerah, sehingga mengambil tindakan untuk memperbaiki diri dan mencari solusi.
Kedua, Yakin bahwa segala sesuatu yang telah Allah takdirkan adalah yang terbaik bagi anda. Terkadang sesuatu yang menurut kita baik padahal itu buruk bagi kita dan sebaliknya terkadang yang menurut kita buruk itu adalah hal yang terbaik bagi kita. Karena itu hal yang harus kita yakini bahwa Allah maha tahu apa yang terbaik bagi kita. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt, yang artinya: Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al-Baqarah:216). Dalam ayat tersebut, menjelaskan kepada kita bahwa. Sebagai seorang muslim kita harus yakin, bahwa akan meberikan yang terbaik bagi kita. Mungkin kita menyukainya, padahal itu buruk bagi kita sehingga Allah menghilangkannya dari kita. Terasa pahit, padahal justru itu yang terbaik bagi kita. Kita mungkin tidak mengetahuinya, tapi Allah mengetahui. Jadi berprasangka baiklah bahwa apa yang terjadi itu untuk kebaikan Anda.

Dua sikap positif di atas merupakan kunci yang dapat kita jadikan pegangan dalam menjalani segala ujian, cobaan dan musibah yang sedang menimpa kita. Dan kita harus yakin bahwa setiap kesulitan pasti ada kemudahan dan jalan keluar yang diberikan Allah kepada kita. || Penulis Alumni FAI UMSU. (terbit diharian jurnal asia, 2016).
Share this post :

Welcome

SELAMAT DATANG DI WEBSITE GURU PAI ||SEBAIK-BAIK KAMU ADALAH ORANG YANG BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN (HADITS NABI) || GURU YANG BAIK ADALAH GURU YANG DAPAT DI GUGU DAN DITIRU.
 
Copyright © 2015. Hasrian Rudi Setiawan - All Rights Reserved