ALLAH
MENJAMIN REZEKI SETIAP MAKHLUK
Oleh:
Lidia, S.Pd.I
(Alumni
FAI UMSU)
Seringkali masalah keuangan
membuat kita gelisah, seakan-akan kita mengangap bahwa rezeki yang kita miliki
tidak lancar bahkan terkadang kita khawatir bila
tidak ada bagian rezeki yang dihadirkan untuk kita. Di jaman sekarang ini,
dimana persaingan semangkin ketat, lapangan pekerjaan pun terbatas, terkadang
membuat orang semangkin pesimis terhadap bagaimana unuk mendapatkan rezeki
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Rezeki setiap makhluk sebenarnya telah dijamin
oleh Allah, selama manusia hidup di dunia. Setiap makhluk telah Allah siapkan
rezekinya masing-masing. Namun dalam meraih rezeki dari Allah tersebut manusia
harus berusaha untuk mendapatkanya, sebab tanpa adanya usaha mustahil seseorang
dapat mendapatkan rezeki yang ia inginkan tersebut. Adapun orang yang sulit
untuk mendapatkan rezekinya tersebut dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu:
Pertama, kurang berusaha untuk
mendapatkan rezeki dari Allah (malas bekerja). Orang yang malas berusaha atau
malas bekerja tentunya mustahil ia mendapatkan sesuatu yang ia inginkan. Karena
itu Allah dan rasulnya memerintahkan kepada manusia untuk bekerja mendapatkan
rezeki dan karunia Allah. Bahkan Rasulullah Saw mengatakan bahwa seseorang yang
bekerja sebagai pemikul kayu bakar lebih mulia dibandingkan orang yang
meminta-minta. Hal ini sebagaimana hadits nabi, yang artinya: “Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata:
Rasulullah Saw bersabda: Sungguh, seandainya salah seorang di antara kalian
mencari kayu bakar dan memikul ikatan kayu itu, maka itu lebih baik, daripada
ia meminta-minta kepada seseorang, baik orang itu memberinya ataupun tidak.” (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam
hadis tersebut menjelaskan kepada kita bahwa orang yang malas bekerja akan
sulit untuk mendapatkan rezeki dan karunia Allah. Sebab ia hanya berharap tanda
adanya usaha untuk mendapatkanya. Dalam Alquran Allah Swt mengingatkan kepada
kita yang artinya: “Sesungguhnya Allah
tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa
apa yang pada diri mereka.” (QS. Ar-Ra’du:11).
Kedua, Allah mengetahui apa yang terbaik bagi setiap
makhluknya. Setelah berusaha dengan maksimal untuk mendapatkan rezeki yang
diinginkan, namun demikian juga tidak mendapatkan sesuai dengan yang diharapkan.
Maka sebagai seorang muslim kita wajib berbaik sangka terhadap Allah. Karena
sesuatu yang ditakdirkan Allah kepada kita merupakan hal yang terbaik bagi
kita. Maka sudah sepantasnya kita meyakini bahwa yang kita alami tersebut
akan membawa kebaikan bagi kita, baik untuk dunia kita maupun akhirat kita. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt yang artinya: “Bisa jadi
kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai
sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui.”(QS. Al-Baqarah: 216).
Dengan
demikan, Kekhawatiran kita ataupun keraguan kita terhadap rezeki yang telah
dijamin oleh Allah merupakan tanda betapa kurangnya keimanan kita kepada Allah.
Kurangnya iman juga terlihat ketika kita lebih memilih rajin untuk mencari
rezeki ketimbang rajin untuk beribadah kepada Allah. Keteledoran kita dalam
beribadah kepada Allah membuktikan butanya mata hati kita, karena kita lebih
mementingkan dunia daripada akhirat. Telah dijelaskan bahwa setiap makhluk
telah dijamin rezekinya oleh Allah Swt. Hal ini sebagaimana hadits nabi yang
artinya: "Berapa banyak binatang
yang melata yang tidak sanggup membawa rezekinya (makanan kebutuhannya), Allah
yang menjamin rezekinya, juga terhadap kamu". (QS. Al Ankabut : 60).
Dalam
mencari rezeki Allah tersebut hendaknya kita menggunakan cara-cara yang baik,
tidak melanggar hukum dan apalagi bertentangan dengan ajaran Islam. Sebab,
sebanyak apapun harta atau uang yang di dapat apabila didapat dengan cara yang
tidak baik, maka tidak akan mendapatkan suatu keberkahan dari Allah. Sebab
hidup akan terasa indah bila mencari berkah dari Allah. || Penulis Alumni FAI UMSU. (terbit di harian orbit, 2016)